Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

Kepalaku dipenuhi coretan

Gambar
  Kepalaku dipenuhi coretan By Rafif Abbas Pradana  Aku dihadapkan oleh kertas Putih tanpa adanya bekas  Di kepalaku kereta melintas Suaranya terdengar keras Aku berteriak, aku tak kuat Kapasitas kepalaku tak muat  Kapal raksasa menindas kepalaku Mulutku terdiam dan mengatakan sendu  Mataku buta melihat senja Aku tidak bisa melihat kau Dunia berwarna gelap gulita Tiada kau yang menyinari hatiku  Jiwaku mengugurkan diri Tanpa memberitahukan diriku Jiwaku menyesatkan badanku Untuk mencintai bayangan  Tolonglah diriku ini jiwaku Kepalaku dipenuhi tinta hitam Garis-garis memenuhi kepalaku Semakin lama diriku tercekam 

Mencintaimu - puisi

Gambar
  Mencintaimu By abbas.merah Aku ingin membuat surat cinta  Berisi kata-kata yang membuatmu tersenyum Ketika kau tersenyum, aku merindu Waktu sedang merindu, aku pun tertipu Diam tak bergerak ketikan bertemu Cintaku yang ku tulis lewat rangkaian bait Diam mengetuk pintu hatimu Menunggu kau membuka pintu  Walau angin mengguncang hatiku Menahan peluru yang menusuk  Didalam puisi kali ini Aku ingin mengatakan  "Aku mencintaimu dengan sangat" Apakah boleh membuka pintu kembali? Aku tahu, kau pernah mengusir diriku ini Aku terdampar ditengah lautan Aku tak mungkin pulang ke hatimu Ditengah lautan ketidakpastian dirimu   Tintaku tak akan habis untuk menulis Menulis eloknya senyumanmu itu . Cinta mengutuk kita bersama Tapi kenapa kau tidak membukakan pintunya? Aku berharap kau cepat bersandar

Perpustakaan nasional dan taman Ismail Marzuki

Gambar
  Riuhnya hati di pagi hari, tanpa nyamuk yang menyapa diriku. Aku baru sadar matahari sudah terbit dengan anggunnya. Luar biasanya langit yang menyelimuti hati ku yang sedang sendu. Pada sekitar jam 8, kawanku menjemput-ku untuk pergi, sebelum sampai, kawanku sudah dipanggil sebentar oleh alam, membuang hajatnya. Aku menunggu dia sambil menemani biskuit. Saatnya kawanku tiba di rumahku, aku senang melihatnya, tapi mukanya agak menyedihkan. Aku bertanya kepadanya kenapa ia tidak semangat untuk hidup. Ia menjawab bahwa dia belum makan sejak semalam.  Kemudian, setelah kawanku makan, kami berangkat menuju gedung yang penuh dengan ular baja setiap harinya. Setelah itu, kami menuju gedung Perpustakaan Nasional yang berada di Gondangdia. Di sana, kami membaca buku, tetapi entah kenapa, kawanku malah tertidur daripada membaca buku. Aku sibuk dengan buku yang kubaca. Ketika dia terbangun dari mimpinya karena aku memukul kepalanya, kami pun melanjutkan menjelajahi perpustakaan.  ...