Bertempur melawan kerumitan pikiran: terus menerus menjadi bumerang
Bertempur melawan kerumitan pikiran: terus menerus menjadi bumerang
Manusia dianugerahi pikiran yang kompleks. Dengan kecerdasan, manusia bisa melakukan apa yang ia inginkan untuk mencapai tujuannya. Akan tetapi, pikiran kita sendiri bisa menjadi musuh kita. Terkadang, pikiran kita mengusahakan untuk berpikir tanpa henti. Dan karena kecemasan yang akan datang, pikiran kita seolah-olah terus memaksa bekerja walau otak ingin istirahat. Dalam keadaan ini, kita sering bingung dengan diri kita sendiri, merasa lelah dengan pikiran yang terus memikirkan hal-hal yang membuat kita cemas. Keadaan ini disebut overthinking. Sebuah monster di dalam pikiran, lebih menakutkan ketika menimpa kita.
Saya, setiap malam dalam keadaan yang lelah, sering mengalami overthinking. Overthinking tahu kelemahan kita ketika lelah secara fisik, makanya terus menyerang tanpa henti. Kadang saya sudah mengatakan bahwa saya menyerah dengan keadaan ini. Tapi entah kenapa overthinking semakin menjadi-jadi. Melupakan atau memaksa menghilangkan justru merangsang overthinking semakin buas dalam pikiran saya. Salah satu cara yang bisa mendamaikan keadaan dengan overthinking adalah membiarkan dia terus menusuk hati dan otak. Dengan cara ini, kita bisa berangsur-angsur pulih, tapi pertanyaannya, apakah benar-benar pulih? Tidak, karena pada akhirnya overthinking akan muncul lagi. Lalu bagaimana caranya agar overthinking ini bisa menghilang?
Saya sendiri mengambil sikap dengan berdialog dengan diri saya sendiri. Saya menyadari bahwa saya perlu menenangkan diri dengan menghibur diri dengan segala macam cara yang membuat saya merasa lebih tenang. Jika sudah tenang, overthinking ini akan terdiam dan berhenti. Ketika berhenti, tidurlah, agar tidak muncul lagi ketika kita mengingat masalah kita.
Sejujurnya, melawan overthinking ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai cara saya lakukan untuk menghilangkannya, tapi tak bisa. Jadi menurut saya, overthinking tidak bisa dihilangkan, hanya bisa diminimalisir dengan menenangkan diri kita dengan langkah-langkah yang menghibur diri kita.
Kerumitan pikiran ini membuat segalanya terasa kacau. Tak satupun masukan atau saran yang masuk ke dalam pikiran karena sudah penuh dengan kerumitan masalah. Pikiran yang baik adalah pikiran yang sehat, pikiran yang bisa mengubah hidup kita menjadi lebih baik. Mungkin overthinking adalah ujian dari Tuhan untuk membuat kita lebih kuat dan taat kepada-Nya.
Bagi saya, salah satu cara untuk mengurangi overthinking adalah dengan meditasi. Meditasi membantu kita untuk fokus pada pernapasan dan melepaskan pikiran-pikiran yang mengganggu. Dengan meditasi, kita bisa menciptakan ruang dalam pikiran kita untuk beristirahat sejenak dari kerumitan yang ada. Selain itu, olahraga juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mengalihkan pikiran dari hal-hal yang membuat kita cemas. Ketika kita berolahraga, tubuh kita melepaskan endorfin yang membantu kita merasa lebih baik dan lebih tenang.
Menulis juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi overthinking. Dengan menulis, kita bisa menuangkan segala kecemasan dan kekhawatiran kita di atas kertas. Hal ini membantu kita untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda dan mencari solusi yang lebih baik. Menulis juga membantu kita untuk mengenali pola pikir yang tidak sehat dan berusaha untuk mengubahnya.
Selain itu, berbicara dengan seseorang yang kita percayai juga bisa membantu. Terkadang, kita hanya butuh seseorang untuk mendengarkan tanpa memberikan penilaian. Dengan berbicara, kita bisa melepaskan beban yang kita rasakan dan merasa lebih ringan.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk mengatasi overthinking. Apa yang bekerja untuk satu orang belum tentu bekerja untuk orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mencoba berbagai cara dan menemukan apa yang paling efektif untuk diri kita sendiri.
Meskipun sulit, penting untuk tetap optimis dan percaya bahwa kita bisa mengatasi overthinking ini. Dengan kesabaran dan usaha yang terus-menerus, kita bisa belajar untuk mengendalikan pikiran kita dan menciptakan kehidupan yang lebih tenang dan bahagia.
Overthinking mungkin tidak akan pernah benar-benar hilang, tapi kita bisa belajar untuk hidup dengannya dan tidak membiarkannya menguasai kita. Dengan menerima bahwa overthinking adalah bagian dari diri kita, kita bisa mulai mencari cara untuk mengatasinya dan menjalani hidup dengan lebih baik. Ingatlah bahwa kita tidak sendirian dalam perjuangan ini. Banyak orang di luar sana yang mengalami hal yang sama dan bersama-sama kita bisa saling mendukung dan menguatkan.
Komentar
Posting Komentar