Ketidakpastian dan Kecemasan: Perjalanan Hati dalam Kegelapan

By Rafif Abbas Pradana Dalam ruang pikiran yang penuh dengan seluk-beluk permasalahan, realita seolah tak pernah habis memberikan tantangan. Kepala dipenuhi oleh ketidakpastian yang selalu menghantui hati dan pikiran. Aku ingin menyerah kepada diriku sendiri, namun diri ini tak mendengarkan keinginan tersebut. Dunia terus mencambuk diriku untuk berjalan di atas bara api yang panas pada setiap langkah. Seiring waktu berjalan, aku terus melangkah tanpa menyadari betapa sakitnya setiap langkah yang aku tempuh. Jika hatiku bisa berbicara seperti manusia, mungkin hatiku akan berteriak keras, merasakan sakit bagaikan bayi yang menangis di pinggir jalan tanpa keluarganya. Begitu sakitnya hatiku saat ini. Setiap kali memikirkan keadaan hati yang terus disakiti, aku merasa prihatin. Hatiku membutuhkan pertolongan pertama. Hatiku begitu sabar menahan sakit. Kadang-kadang, aku berbicara dengan hatiku, mendengarkan keluh kesahnya tentang rasa sakit dan keinginan untuk menyerah. Aku tak ...