Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

Kesedihan: kehancuran hati

Gambar
 By Rafif Abbas Pradana  Aku di hadapan kecemasan yang ku-punya. Aku hanya terdiam dengan rasa sakit. Rasa sakit tak bisa disembuhkan oleh senyuman dari semesta sekalipun. Rasa ini membuatku tidak berdaya, tidak berguna lagi di saat pikiranku melaju ke depan. Namun, aku terdampar karena hatiku lelah dengan semua kerumitan yang kulalui selama hidupku. Aku ingin tertidur pulas tanpa terbangun terkena masalah lagi.   Sebenarnya, aku ini apa? Dan apa salahku sampai kerumitan di hatiku penuh dengan sebuah bayang-bayang kegagalan? Aku terus-menerus menulis kisah hidupku kepada orang lain, tapi orang lain tak pernah peduli dengan jeritan yang kualami. Sekalipun puisi kematian, mereka tidak akan peduli dengan keadaan ku. Aku yang semakin tercengkeram oleh keadaan.   Aku tahu bahwa aku bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang. Aku tahu emosiku terus mengarahkanku kepada jurang kesakitan yang kualami saat ini. Aku tak pernah meminta untuk ditolong, aku hanya ingin se...

Student stories in semester 1

Gambar
 Halo, perkenalkan saya Rafif Abbas Pradana dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, jurusan Pendidikan Sejarah. Sebelum posting sekarang ini, saya sudah beberapa kali berbagi cerita di sini. Pada masa itu, saya gagal masuk Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan mencurahkan perasaan saya di sini. Walaupun rasa sakit karena tidak berhasil masuk UNPAD masih terasa, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) menjadi obat bagi saya.  Pengalaman saya di tahun 2024 sungguh luar biasa, penuh tantangan dan perjalanan yang tak terlupakan. Dari menyiapkan SNBP yang akhirnya gagal hingga mencoba jalur mandiri di UNJ yang hasilnya serupa. Akhirnya, UNTIRTA menerima saya dengan tangan terbuka. Saat ospek, saya mendapat banyak teman dari berbagai jurusan.  Saya bisa bercerita dan perlahan-lahan menjalani fase adaptasi di lingkungan baru. Datang dari Bekasi ke Kota Serang, saya butuh waktu untuk terbiasa hidup sendiri. Awalnya, saya merasa stres karena tidak terbiasa, dan kerinduan terha...

Berjalan di Atas Penderitaan demi Masa Depan

Gambar
Kita hidup dengan keraguan terhadap masa depan. Keraguan ini membuat kita merasa takut untuk mencoba dan memulai. Memulai terasa berat, terutama bagi kita yang selalu overthinking. Pondasi adalah caranya, untuk kita bertahan atas ketakutan yang kita punya. Pondasi itu layaknya kerangka yang membangun bangunan yang kokoh. Jika pondasi itu tidak kuat, bangunan tersebut kemungkinan besar akan ambruk. Bila pondasi itu kokoh, niscaya bangunan itu akan kuat dan bisa berdiri dengan tegak.   Hidup kita seperti itu, kita harus mempunyai pondasi yang kuat untuk bertahan dan berjalan melampaui jalan-jalan yang tidak pernah kita lalui sebelumnya. Marabahaya menghantui pikiran kita, makanya pondasi menjadi alasan kita untuk berjalan. Kita harus menguatkan mental dan meyakinkan diri bahwa kita bisa melaluinya. Dengan cara ini, kita bisa menjadi lebih kuat.   Faktor pikiran menjadi penentu kesuksesan kita. Kita coba untuk berpikir bahwa kita adalah manusia, bukan malaikat. Apalagi ...